kematian di perkarangan rumah
air mandian mengalir lesu membasahi tanah
wajah – wajah sugul menghiasi kesedihan yang tiba
di mana – mana celah terbit suram
tua mencari kepastian, muda kecewanya bergelimpangan
wira perkasa diusung tangan yang pernah menerima
sejuk lantai rumahnya ditangisi rimbunan jasa
tiada percaya wira perkasa ini halus sungguh nyawanya
semua yang peduli datang dan tetap pergi
hanya duka yang setia menemani anak dan isteri
kerana ini mati tiada siapa yang bisa ubati.