Wahai bulan ku,
Punggukku merindukan mu,
Bisikan manjamu,
Menyerbu mimpinya selalu.
Walau kemana engkau berputar,
Matanya akan tetap segar,
Memerhati laluanmu yang sukar,
Rindunya takkan pernah pudar.
Waktu siangnya terbayangkan kamu,
Tidur lenanya tak pernah lalu,
Menunggukan kepulangan dirimu,
Menemani hatinya yang sayu.
Ingin dirinya berdamping denganmu,
Tapi dirinya terasa tak mampu,
Berada di angkasa disisimu,
Kerana dirinya sang pungguk perindu.