Dia…Abah
Sewaktu anakmu baru
melihat dunia
Dia orang pertama yang mendengarkan kalimah Allah di
telingaku
Ketika aku hampir berputus asa dalam mengejar cita-cita
Dia hadir menghulurkan tangan
Menarik aku untuk bangun semula
Demi mengejar apa yang terpendam
Tulang empat kerat itu dia kerah
Demi menyuapkan rezeki untuk keluarga
Tak pernah dia merungut penatnya bekerja
Kerana tingginya kasih dan sayang dia pada kami
Dia tegas…dia garang..
Namun jauh di sudut hatinya punya satu rasa yang begitu
halus
Bisa terguris dan menangis
Tatkala merindui insan bernama anak
Namun semua itu tetap terpendam di dalam hati
Baginya biar Allah sahaja yang tahu
Dia..Abah…
Akan kami kalungkan doa buatmu
Di kala kau ada mahupun saat kau telah tiada nanti
Besar pengorbananmu hanya Allah yang bisa membalas