Jendela Yang Menyaksikan
Jendela ini telah lama berdiri,
Menjadi mata tanpa suara,
Menyaksikan pagi yang berulang,
Dan malam yang selalu gelisah.
Dari sini, aku melihat dunia,
Jalan raya yang sesak dan lengang,
Langkah-langkah yang tergesa,
Dan mereka yang tak punya arah.
Dulu ada kanak-kanak ketawa,
Mengejar angin di bawah cahaya,
Kini hanya jejak yang tinggal,
Diganti bising kota yang tak kenal henti.
Hujan menari di kaca rapuh,
Membawa cerita yang tak terucap,
Tangisan, tawa, perpisahan,
Jendela ini menyimpan semuanya.
Dan esok, saat fajar menjenguk,
Jendela ini akan terus melihat,
Dunia berubah, manusia berlalu,
Tapi ia tetap di sini, setia menanti.