Saat matamu kutatap tajam.
Sekilas senyuman terukir tenang,
Inikah sindiran atau mungkin satu gurauan,
Acap kali wajah itu sering bermain diruang hati,
Bagai ada sesuatu yang menarik pandanganku,
Untuk selalu memikirkanmu.
Saat langkahmu menghampiriku,
Ku lihat tangan itu cuba mengapaiku,
Mungkinkah aku yang kau rindu,
Atau mungkin itu hanya gurauan firasatku,
Langkah kita selalu bersaing,
Bagai api dengan air,
Bagai langit dengan bumi, tak akan pernah bersatu.
Ku mengejar, kau maju setapak dekatku,
Disana… kita pernah berbicara cinta
Disana … kita pernah bergelak tawa,
Dan.. disana haluan kita juga kian berbeza,
Makna yang dilafas seakan berbunga,
Tapi, pandangan mata itu,
Tidak lagi sama..
Kilauan itu telah pudar, mungkin untuk..
Selamanya..
Senja, melabuhkan tirainya..
Malam mengintai dengan bangga,
Dan.. saat ini aku percaya,
Jalan kita sudah berbeza..
Bukan untuk seketika tapi, untuk selamanya..