Mengindahi Lena
Kala mata tertutup lena,
Gelap gelita setia menemani,
Kepenatan hari ini terlepas jua,
Hinggakan lena memunculkan seri,
Namun,
Gelap itu hanya sementara,
Kini pula ditemani fantasi mimpi,
Ia indah bagaikan syurga,
Malangnya itu hanyalah ilusi,
Pun begitu,
Keindahan itu memberi gembira,
Senyuman terukir mengindahi bibir,
Biarlah ilusi itu bermain seketika,
Walaupun ia akan berakhir ,
Itulah mimpi,
Ia mengindahi lena.